Penerapan Konsep
Fisika Pada Permainan Gasing
Mungkin Anda tidak asing dengan
istilah gasing. Ini merupakan mainan yang bisa berputar pada poros dan
berkesetimbangan pada suatu titik. Untuk memainkan gasing biasanya digunakan
tali dari kain (atau bahan lain) yang dililitkan bada badan gasing. Kemudian
gasing dihentak sambil tali yang melilit ditarik sehingga gasing berputar pada
porosnya dan membiarkan gasing itu berputar sesuai arah jalannya.
Konsep fisika apa saja yang
berlaku pada permainan gasing? Postingan ini membahas bagaimana penjelasan hukum
fisika dari permainan gasing tersebut.
Hukum I (Pertama) Newton dan II
(Kedua) Newton
Hukum pertama Newton tentang
gerak menyatakan bahwa sebuah benda yang bergerak dengan kecepatan tetap akan
terus bergerak dengan kecepatan tersebut kecuali ada gaya resultan bekerja pada
benda itu. Jika sebuah benda dalam keadaan diam, benda tersebut tetap diam
kecuali ada gaya resultan yang bekerja pada benda itu.
Ini maksudnya pada saat gasing
diam maka akan tetap diam (jika tidak ada pengaruh gaya luar). Nah, untuk membuat
gasing dari keadaan diam agar bergerak dengan kecepatan tertentu maka harus ada
gaya luar yang membuat gasing tersebut bergerak. Gaya luar tersebut bisa berupa
hentakan atau tarikan tali pada gasing (pada saat mulai memutar gasing).
Sedangkan Hukum II Newton
menyatakan, “percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah
benda sebanding dengan besar gaya, searah dengan gaya itu dan berbanding
terbalik dengan massa kelembaman benda tersebut”. Artinya, semakin besar gaya
yang bekerja pada benda maka semakin besar percepatan yang ditimbulkan.
Sebaliknya, semakin kecil gaya yang bekerja maka semakin kecil percepatan yang
ditimbulkan.
Gerak Melingkar
Gasing bentuknya hampir
seperti roda sepda motor. Oleh karena itu juga akan berlaku hukum fisika
tentang gerak melingkar yaitu kecepatan linier dan kecepatan sudut (anguler).
1. Kecepatan linier
Kecepatan linier merupakan kecepatan yang memiliki arah tegak lurus terhadap jari-jari lingkaran atau dapat dikatakan sebagai garis singgung lingkaran.
Kecepatan linier merupakan kecepatan yang memiliki arah tegak lurus terhadap jari-jari lingkaran atau dapat dikatakan sebagai garis singgung lingkaran.
Prinsip ini dapat digunakan
untuk mainan gasing ini karena bagian atas gasing ini merupakan bentuk
lingkaran. Jadi, kita dapat menghitung dengan seksama mengenai kecepatan linier
yang akan terbentuk ini pada bagian atas gasing.
2. Kecepatan sudut.
Kecepatan sudut ialah besarnya sudut yang dibentuk untuk melakukan perpindahan tiap satuan waktu.
Kecepatan sudut ialah besarnya sudut yang dibentuk untuk melakukan perpindahan tiap satuan waktu.
Torsi
(momen gaya) dan Momentum sudut
Kita tinjau gasing itu dari
hukum torsi (momen gaya). Momen gaya merupakan besaran yang dapat menyebabkan
sebuah titik partikel berputar (berotasi). Dalam hal ini gasing berbentuk
lingkarang seperti Gambar 1 di atas. Momen gaya dilambangkan dengan “?”
Besarnya jarak sumbu putar
gasing dengan bagian terluar (dalam hal ini panjang jari-jari) gasing akan
mempengaruhi kecepatan sudut gasing tersebut. Semakin besar jari-jari gasing,
semakin kecil kecepatan sudut gasing tersebut berputar. Demikian sebaliknya,
semakin kecil jari-jarinya, semakin besar kecepatan sudut gasing tersebut
berputar.
Pada permainan gasing,
kecepatan sudut gasing dipengaruhi oleh besarnya gaya, besarnya gaya tersebut
diterjemahkan sebagai besarnya gaya tarikan tali ketika kita melepas gasing.
Semakin besar gaya tarikan yang kita berikan, semakin besar torsi gasing yang
pada akhirnya semakin besar kecepatan sudut yang akan dihasilkan. Begitupun,
sebaliknya. Semakin kecil gaya kita berikan pada saat kita memutar gasing,
semakin kecil pula kecepatan sudut yang dihasilkan.
Selain faktor gaya dan
jari-jari, massa gasing juga mempengaruhi kecepatan sudut putar gasing. Semakin
besar massa gasing maka kecepatan sudut gasing akan semakin kecil, begitu juga
sebaliknya, semakin kecil massa gasing maka kecepatan sudut gasing makin besar.
Gaya Gesek dan Tekanan
Menurut Wikipedia gaya gesekan
adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan
bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda
yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula
berbentuk cair, ataupun gas.
Gaya gesek yang terjadi pada
gasing yang utama adalah dengan lantai atau dasar di mana gasing dimainkan.
Gaya gesek yang terjadi pada gasing akan berlawanan dengan arah putar gasing.
Jadi, apabila gasing berputar ke kanan, maka gaya gesek akan berputar ke kiri
berlawanan dengan arah putar gasing.
Hal ini sama halnya dengan
rotasi gasing yang berupa teori. Namun, hal ini dapat diperhatikan dari gasing
yang berputar di atas pasir. Gasing yang berputar di atas pasir akan membuat
pasir berputar berlawanan arah seperti arah gaya gesek. Karena, gaya gesek
inilah yang membuat gasing yang berputar kencang menjadi pelan dan akhirnya
berhenti total.
Jadi agar memperkecil gaya
gesekan ujung bawah gasing dibuat runcing agar memperkecil bidang sentuh antara
lantai dengan ujung gasing. Tapi efek memperkecil ujung gasing adalah tekanan
gasing terhadap lantai semakin besar. Kita telah ketahui bahwa tekanan (p)
merupakan gaya (F) yang diberikan per satuan luas (A). Memperkecil ujung gasing
itu artinya memperkecil luas ujung gasing tersebut sehingga tekanannya menjadi
besar. Jika lantai yang teksturnya tidak keras (gembur), ujung bawah gasing
akan tenggelam dan gasing akan terjebak, hal ini justru menambah gesekan yang
menyebabkan gasing mengalami perlambatan yang besar dan berhenti berputar.
Source :
http://www.e-fisika.net/79/penerapan-konsep-fisika-pada-permainan-gasing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar